Observasi KEK Tanjung Lesung

Dosen PKP melanjutkan observasi di kawasan sekitar KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Lesung, Rabu (29/1/20). Kawasan ini pasca terdampak tsunami Selat Sunda 22 Desember 2018 masih menyisakan puing-puing batang pohon yang masih berserakan. Dari pengamatan di lokasi, terdapat banyak pecahan batu karang yang tersebar di sepanjang pesisir. Lamun di perairannya juga banyak tumbuh. Kawasan ini sering dikunjungi warga sekitar untuk memancing ikan di tepian pantai. Hal ini mengindikasikan banyaknya ikan-ikan kecil yang hidup di pantai ini.

Tanjung Lesung, Kamis (30/1/20), dosen PKP  kembali berkunjung ke KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Lesung. Kegiatan ini sekaligus sebagai observasi secara langsung ke lokasi yang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata utama di kawasan yang memiliki luas area 1.500 Ha ini. Berlokasi di ujung paling barat Pulau Jawa, yaitu Kabupaten Pandeglang, Banten, KEK Tanjung Lesung merupakan KEK Pariwisata pertama dan telah diresmikan beroperasi pada Februari 2015.

Dengan pantai dengan pasir putih serta laut yang jernih, KEK Tanjung Lesung telah menarik wisatan baik wisatawan nasional maupun internasional. Sebelum kejadian tsunami 22 Desember 2018, wisatawan banyak yang berkunjung ke kawasan ini. Pasca tsunami anakkrakatau KEK Tanjung Lesung menurun drastis. Hal ini diketahui dari kunjungan kami langsung menyusuri kawasan ini. Yang tadinya ramai setiap harinya, kawasan ini kini menjadi sepi wisatawan. Tarif masuk yang tadinya Rp. 60.000,- kini menjadi separuhnya Rp. 30.000,-.

Tepian pantai terkikis akibat tsunami, beberapa fasilitas masing belum diperbaiki seperti dermaga yang masing berupa tiang-tiang penyangga.

Observasi di KEK Tanjung Lesung ini diakhiri dengan foto bersama dosen PKP.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *